Senin, 25 Juni 2012

Pemeriksaan Kehamilan Dengan Reaksi Biologik (Galli Mainini)


Arti hamil atau kehamilan adalah bila seseorang wanita mengandung sel telur yang telah dibuahi atau di hamilkan oleh sperma. Dahulu untuk menguji kehamilan, di gunakan berbagai macam reaksi, antara lain yaitu :
a.  Reaksi dari Hogben
Untuk reaksi ini diperlukan kodok dari Afrika Selatan, yaitu Xenopus laevis.
b.  Reaksi dari Consulof
Untuk reaksi ini digunakan kodok berwarna yang disebu Rana exculenta.
c.   Reaksi dari Friedman
Friedman adalah dokter gynacologi dari Jerman. Binatang yang digunakan adalah kelinci betina yang telah diasingkan 3 minggu supaya tidak kawin, karena kelinci tidak akan ovulasi bila tidak berhubungan dengan jantan.
d.  Reaksi Galli Mainini
Pada praktikum kali ini akan dilakukan uji kehamilan dengan metode Galli Mainini. Walaupun, pada jaman sekarang ini sudah banyak dilakukan uji kehamilan yang lebih sederhana, mudah, dan lebih modern, tidak ada salahnya kita sebagai mahasiswa mengetahui cara melakukan uji kehamilan secara Galli Mainini.
Tujuan
- Untuk mengetahui cara uji kehamilan (Galli Mainini) dengan menggunakan katak Buffo vulgaris jantan.
Tanda-tanda kehamilan
 Dalam urine perempuan yang sedang hamil terdapat semacam hormon sifatnya menyerupai hormone Gonadotropin (yang berbentuk glikoprotein) dari bagian depan (lobus anterior) kelenjar hypofisis. Hormone ini tidak hanya pada perempuan hamil tetapi juga terdapat pada cancer dan ovarium. Permukaan menopause, kehamilan yang abnormal, abortus mola, tumor dari testis, dan lain sebagainya. (Zr. Cristina Ibrahim, 1971).
Tanda – tanda kehamilan ada yang di bagi menjadi dua saja, yaitu :
·  Tanda–tanda tidak pasti
·  Tanda–tanda pasti
Dan ada pula yang membaginya menjadi tiga macam, yaitu :
·  Tanda–tanda tidak pasti
·  Tanda–tanda kemungkinan
·  Tanda–tanda pasti
(Zr. Cristina Ibrahim, 1971).
 Adapun gunanya mengetahui tanda–tanda kehamilan itu agar benar-benar mengetahui apakah ibu yang perutnya besar itu hamil atau tidak, karena tidak semua ibu yang perutnya besar itu hamil. Perut besar biasa disebabkan karena asitues, ovarial cyste, myoon, tumor dan lain sebagainya (Zr. Cristina Ibrahim, 1971).
 .
Tanda – tanda tidak pasti
a.  Amenorhoe
Pendarahan yang disebabkan k arena implantasi dari ovum  ke dalam deciduas. Pendarahan ini tidak terlalu banyakdan lama bila dibandingan dengan menstruasi biasa.
b. Perubahan buah dada
c. perasaan mual di waktu pagi (morning sickness)
d.  Pergerakan janin yang pertama, disebut juga Quickening . quick ini berarti pula hidup, adanya Quickening menandakan adana individu yang hidup.
e.  Sering buang air kemih.
f.   Membesarkan perut.
Tanda – tanda kemungkinan
a.Tanda – tanda dari hegar
      Berdasarkan adanya uterus segmen bawah yang lebih lunak daripada bagian yang lain dan embrio belum mengisi bagian seluruh ruangan uterus, tetapi biasanya bertempat diatas dekat fundus uterine.
b.Tanda – tanda dari piskacek
        Berdasarkan adanya tempat yang kosong pada rongg uterus karena embrio biasanya terletak di sebelah atas, sehingga pada pemeriksaan dimanual akan terasa benjolan yang asimetris.
c.Tanda – tanda Braxton Hicks
      Berdasarkan adanya kontraksi – retraksi, dan relaksasi pada otot – otot utrus yang sedang membesar.
d.Tanda – tanda Chadwick
        Berdasarkan adanya kongesti setempat ialah pada uterus karena uterus sangat banyak membutuhkan darah.
e. Reaksi biologik
- Reaksi Hogben
      Menggunakan kodok xenopus laevis, disuntikan dengan 2 cc urin wanita yang sedang hamil. Bila reaksi positif maa kodok akan mengadakan ovlasi dengan tanda mengeluarka telur dalam waktu 12 – 24 jam.
-  Reaksi dari Consulof
Menggunakan kodok rana exculenta, sebelum di gunakan kodok ini di ambil kelenjar hypohysenya lebih dahulu hingga warna kodok menjadi pucat. Kemudian kodok ini disuntikan dengan 2,5 cc urin wnta yang sedang hamil, bila setelah disuntik warna kodok tersebut menjai cokelat, maka reaksi kehamilan positif.
- Reaksi dari Galli Mainini
Menggunakan kodok jantan buffo vulgaris disuntikan 5 c air kemih wanita yang sedang hamil pada bagian bawah kulit peerut kodok. Jika hasil dari uji tersebut adalah positif maka akan di temukan sperma pada air kemih kodok yang telah didiamkan selama 3 jam.
- Reaksi Friedman
Menggunakan kelinci betina yang telah 2 minggu diasingkan dari jantan. Disuntikan 5 cc air kencing wanita yang sedang hamil intravena pad vena telinga kelinci selama 2 hari berturut – turut. Setelah 24 jam laludilakukan laparotomi, diambil ovarium, diperiksa, bila ada korpus rubra dan lutea maka hasil tersebut adalah positif.
- Reaksi Aschiem Zondek
Menggunakan 5 ekor tikus betina imatur, pada hari kelima di dakan operasi pada tikus – tikus betina yang telah di suntik itu. Operasi di titik beratkan pada perubahan ovarium tikus putih, apakah ada korpus rubrum. Jika ada maka hasilnya adalah positif, yang menandakan adanya prognandiol dalam air kemih menyebabkan adanya ovulasi pada tikus yang belum dewasa.
f.            Reaksi Imunologik
  Dasarnya adalah reaksi antigen – antibody, dimana hcg bersifat antigen, sebagai antibody di kenal pregnosticon, gravidex dan qoravis.
Tanda – tanda pasti
a. Terdengarnya detik jantung anak
b. Terabanya bagian – bagian anak
c. Pergerakan anak
d. Pemeriksaan roentgen (Zr. Cristina Ibrahim, 1971)
Alat Reproduksi
Alat kelamin pada katak jantan terdiri atas satu pasang testis yang berwarna putih kekuning – kuningan. Disebelah mukanya terdapat badan lemak yang dinamakan korpus adiposum.testis menghasilkaan spermatozoa di keluarkan melalui saluran halus menuju ke ginjal dan dikelarkan bersama – sama air kencing melalui ureter.alat kelamin betina terdiri ats satu pasang ovarium yang terletak pada rongga perut. Pada musim birahi, ovarium ini membesar dan berisi ovum, yang kemudian akan di keluarkan masuk dalam corong oviduct (infundibulum) dan di lanjutkan ke saluran telur (oviduct). Letak corong ovidut yaitu  disebelah cranial dari ovarium. Dalam saluran telur itu, ovum di lengkapi dengan selaput telur berbentuk selai yang di keluarkan oleh dinding saluran telur di keluarka pada saat kopulasi. (Soedarjatmo, 1991).
Pada laki-laki dan perempuan, gonad memiliki fungsi endokrin dan reproduksi  sperma dan ovum berasal dari epitel germinatifum, sedang epitel sekretorik yang secara embriologis berbeda menghasilkan testosteron pada laki –laki, dan estrogen serta progesterone pada laki – laki. (Sacher, 2004)
Hormone–hormone hipofisis yang mengatur sekresi endokrin sehingga mempengaruhi fungsi reproduksi. Hormone – hormn tropic ini baik pada laki–laki maupun perempuan, disebut follicle stimulating hormone (FSH) dan lutoinizing hormone (LH). (Sacher, 2004)
Hormone gonadotropin chronik (HCG) merupakan hormone glikoprotein yang unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay tersedia paa tahun 1960-an uji–uji kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan (kelinci, tikus, dan katak) untuk membuktkan adanya HCG dalam serum atau urine. Tes yang menggunakan kelinci, tikus, dan katak pada waktu ini telah diganti oleh tes imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG, (Sacher, 2004)
Dari kelima reaksi yang dilakukan untuk menguji adantya kehamilan pada seorang wnita, yang banyak di gunakan pada rumah sakit besar maupun kecil adalah reaksi Galli Mainini hal ini disebabkan karena reaksi ini menggunakan kodok yang mudah di dapat. Kodok yang di gunakan adalah kodok biasa yaitu Buffo vulgaris dengan berat katak antaa 25–30 gram yang hidup di padang rumput dekat rumah–rumah, tetapi katak jantan tersebut tidak mempunyai sel mani. Jadi kodok ini sebelum disuntikan dengn urin wanita yang sedang hamil, diperiksa terlebih dahulu urin katak tersebut apakah mengandung sel mani atau tidak mengandung sel mani, lalu urin penderiuta disuntikan pada katak, jika mengandung sel mani berarti menandakan bahwa reaksi kehamilan positif, sehingga dapat di ketahui pregnandiol mempengaruhi keluarnya sel mani. (Zr. Christina Ibrahim, 1971)
Telah kita ketahui bahwa dalam melakukan reaksi Galli  Mainini harus di gunakan katak Buffo vulgaris jantan. Adapun ciri – ciri dari katak Buffo vulgaris jantan adalah sebagai berikut :
1.   Pada telapak kaki depan terdapat penebalan berwarna hitam.
2.  Pada kulit leher bagian ventral terdapat warna agak merah yang      kekuning – kuningan.
3.   Warna tubuh biasanya lebih agak gelap di banding dengan betina.
(Anonim, 1989).
   
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Human chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon peptida yang diproduksi pada masa kehamilan, yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan selanjutnya oleh syncytiotrophoblast (bagian dari plasenta).
HCG mengatur untuk mencegah perpecahan dari corpus luteum pada ovarium dan juga mempertahankan produksi progesteron yang penting pada kehamilan pada manusia. HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. HCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa spesies , termasuk manusia. HCG disekresi oleh plasenta, tidak seperti PMSG yang disekresi oleh endometrium uterus. HCG pada wanita berperan untuk mempertahankan corpora lutea selama tahap–tahap permulaan kehamilan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan cukup mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa. Adanya dorongan ini menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap aktif sampai HCG mulai dibentuk dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik. Sejumlah HCG yang dapat terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5 sampai 16 setelah ovulasi, tetapi titer HCG tidak mencapai puncaknya sampai hari kehamilan yang ke-35 sampai 50 . HCG merupakan glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira 45.000 Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus HCG yang diisolasi cenderung kurang seragam dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal dari pituitary, karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat terjadi selama pembentukan urin. Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan Tetapi adakalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran. Kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah (morning sickness). Human Chorionic Gonadatrophin (HCG) adalah hormon yang bekerja mirip LH (luteinising hormone) yang secara normal diproduksi oleh kelenjar pituitari. Pada anak laki-laki LH dan juga HCG memberitahu testis untuk memproduksi hormon sex laki-laki (testosterone). Pada anak perempuan, HCG memberitahu ovarium untuk memproduksi progesteron tetapi hal ini terjadi hanya pada masa kehamilan. sehingga HCG lebih bemanfaat bagi anak laki-laki dibanding anak perempuan
Penetapan HCG dalam urin sejak lama di pakai sebagai indikator kehamilan. Saat ini uji serologic, HCG dalam cairan tubuh, di samping digunakan untuk kehamilan, juga dapat dipakai untuk menunjang diagnosis kehamilan I luar kandungan, memperkirakan terjadinya abnotus, tumor tiofoblastik, tumor testicular, bahkan beberapa jenis tumor lain yang tidak berasal dari tiofoblas, (Kresno, 1985).
Waktu dan tempat praktikum
Praktikum pemeriksaan tes kehamilan biologik (Galli Mainini), dilaksanakan pada hari Jum'at, 29 Oktober 2010. di Laboratorium Politeknik Kesehatan Kemenkes R.I Medan Jurusan Analis Kesehatan.
Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah dengan metode galli mainini, dengan hewan percobaannya adalah menggunakan katak jantan (buffo vulgaris).
Prinsip
Hormon HCG (Human Choironic Gonadotropin) yang terdapat didalam urine wanita hamil yang dimasukkan ke dalam kloaka katak jantan. Dan akan merangsang katak tersebut untuk mengetahui ada atau tidaknya spermatozoa didalammya.
Alat
Adapun alat yang dipergunakan pada praktikum ini adalah:
-  Mikroskop
-  Beker glass
-  Spuit
-  Kaca penutup
-  Kaca benda
-  Pipit pasteur
-  Lidi kapas
-  Stopwatch
-  Tempat katak
Bahan
      Adapun bahan–bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
-  Katak jantan (buffo vulgaris)
-  Urine wanita hamil
Cara kerja
-  Di sediakan beberapa ekor katak bengkerok (Buffo Vulgaris) jantan dewasa.
-   Di rangsang dengan menggunakan lidi berbungkus kapas pada bagian kloakanya, kemudian jika keluar sesuatu,maka letakkan cairan tersebut pada objek glass.
-  Di Periksa cairan tersebut dengan mikroskop menggunakan perbesaran 40X.
-  Diperhatikan apakah cairan tersebut mengandung sperma atau tidak. Jika mengandung sperma, maka katak tidak dapat digunakan untuk praktikum. Jika tidak mengandung sperma, maka :
-  Disiapkan 3ml urine wanita hamil dengan menggunakan spuit.
-  Disuntikkan urine tersebut secara sub-kutan (dibawah kulit) dengan cara mencubit atau menarik kulit katak kemudian disuntikkan.
-  Dikembalikan katak pada tempatnya, ditunggu hingga 1 jam untuk dapat melihat reaksinya. Setelah 1 jam, maka :
-  Dirangsang lagi katak pada bagian kloaka dengan lidi kapas. Liha adanya cairan yang keluar.
-  Di amati cairan yang keluar tersebut dengan menggunakan mikroskop perbesaran 40x.
Interpretasi Hasil
Hasil positif    : Bila pada urine katak di temukan adanya sperma.
Hasil negatif   : Bila pada urine katak tidak di temukan adanya sperma.
 

Hasil
     
Setelah menyuntikkan urine wanita hamil secara sub-kutan (di bawah kulit) dengan cara mencubit / menarik kulit katak menggunakan pompa dan jarum suntik (spuit). Setelah 30 menit, kemudian merangsang bagian kloaka dengan lidi da ada cairan yang keluar.
Setelah diperiksa di bawah mikroskop ternyata cairan tersebut adalah sperma, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi ini positif.
Sperma terdiri dari 4 bagian yaitu kepala,leher badan dan ekor.



Keterangan:
a. Kepala
Mengandung lapisan tipis sitoplasma,dan sebuah inti yang lonjong yang hamper mengisi seluruh bagian kepala itu.Inti diselubungi oleh selubung perisai,didepan dan dibelakang.Di depan disebut tudung depan ( Akrosom0 dan di belakang disebut tudung depan.
b. Leher
Dareah genting sperma.Didalam terdapat sentriol depan dan bagian depan filament polos.
c. Badan
Mengandung filament polos,mitokondria dan sentriol belakang berbentuk cincin.
d. Ekor
Merupakan alat gerak bagi sperma.
Sperma katak memiliki panjang 0,03 mm. Kepala panjang dengan bentuk batang,akrosom berbentuk manik,ekor sukar dibedakan dari badan.

 
 
Pembahasan
Dalam melakukan praktikum pemeriksaan uji kehamilan cara biologis reaksi Galli Mainini, bisa di peroleh hasil negative palsu, hal ini disebabkan oleh :
a.    Urine umur kehamilan yang di pilih kurang sesuai, karena jika umur kehamilan sudah mencapai > 5 bulan, maka HCG yang ada dalam wanita hamilsemakin lama akan semakin berkurang,sehingga menyebabkan berkurangnya rangsangan katak untuk mengeluarkan sperma.
b.    Kurang teliti dalam menyuntikan bagian tubuh katak.
c.    Kurang tepat dalam cara menyuntikan urin, bias jadi pada saat penyuntikan , banyak urine yang tidak masuk atau keluer dari area yang diinginkan.
d.   Kurang tepat dalam menyuntikan jumlah urine, sehingga jumlah urin yang masuk kurang banyak atau berlebihan, sebaiknya jumlah urine yang di suntikan pada katak disesuaikan dengan besarnya katak.
Dapat diperoleh hasil positif palsu, di sebabkan oleh karena :
a.  Pada saat katak belum di suntikan dengan urin orang hamil, pada urin katak tersebut sudah terdapat sperma, sehingga setelah katak di suntikan dengan urin orang hamil, urin dari katak tersebut dapat terlihat sperma juga dan tidak dapat di bedakan, apakah sperma tersebut berasal dari rangsangan HCG yang terdapat dalam urin orang hamil atau sperma karena katak yang sedang birahi karena pada saat meletakan di suatu tempat, katak jantan tersebut tercampur dengan katak betina.
b.  Pada praktikum kali ini kita tidak menggunakan katak betina tetapi melainkan katak jantan dengan cirri – ciri sebagai berikut :
- Tubuhnya ramping
- Tadannya kecil – sedang
- Kaki depannya ada kaitnya
- Kakinya mencengkram
- Kantung suaranya besar, tidak birahi.
Produksi HCG meningkat sampai kurang lebih hari ke 60 kehamiln dan untuk kemudian menurun kembali. Satu minggu postpartum HCG tidak di temukan kembali dalam serum dan air kencing. Fungsi dari HCG ini adalah mempertahankan korpus ikteum yang membuat estrogen dan progsteron sampai pada saat plasenta terbentuksepenuhnya dan dapat membuat sendiri cukup estrogen dan progesterone. Pada saat it kadar HCG juga turun , HCG  di buat di plasenta.
HCG berguna untuk mendeteksi kehamilan sedini mungkin sebaiknya urin yang digunakan untuk pemeriksaan kehamilan adalah urin pertama pagi yang pekat karena mengandung lebih banyak hormone HCG/satuan volume.
Karena uji kehamilan ini mnggunakan kadar hormone HC dalam urin untuk mengetahui kehamilan, kadang – kadang memang menunjukan hasil yang negative pada kasusu – kasus tertentu, misalnya pada kehamilan yang terlalu dini. Jika kadar hormone pada urin belum tinggi, otomatis hantya muncul satu garis dan dianggap negatif (pada pemeriksaan strip tes).

Kesimpulan
-     Dari pemeriksaan kehamilan reaksi Galli Mainini, di dapatkan kesimpulan bahwa, urine wanita hamil bereaksi positif, ditandai dengan adanya sel sperma pada urine katak yang di periksa.
-     Keadaan katak stres dapat menyebabkan katak tidak dapat atau susah untuk mengeluarkan urine.
Saran
-     Pada pemeriksaan kehamlan Galli Mainini sebaiknya menggunaan pagi atau urine yang pekat.
-     Sebaiknya menggunakan urine orang hamil yang masih berusia 5 bulan karena pada usia tersebut, hormone HCG kadarnya sangat  tinggi.
-     Sebaiknya pada saat melakukan praktikum di gunaka sarung tangan karena urine katak mengandung toksin yang menyebabkan dermatitis pada kulit.
  
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1989. Serologi. Jakarta : Pendidikan Tenaga Kesehatan RI.
Anonim. 2009. http://one:indoskripsi.com/content/Uji-Kehamilan-Galli-Mainini.
Corwin, J. Elizabeth.2000. Patofisiologi. EGC : Jakarta.
Ibrahim. Zr. Christina.S. 1971. Perawatan Kebidanan I. Jakarta : Bhratara.
Kresno, Siti Boerding. Imunologi Penuntun Praktikum Imunologi Serologi, Jakarta : FKUI.
Sacher, Ronald A. Richard, A.Mc Pherson.2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi 2. Jakarta : EGC.
Soedarjatmo, dkk. 1991. Biologi. Klaten : Intan Pariwara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar